JAKARTA – Mahkamah Agung (MA) melalui Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum (Badilum) melakukan mutasi dan rotasi besar-besaran terhadap para hakim di lima wilayah Pengadilan Negeri (PN) di Jakarta dan Surabaya beserta beberapa hakim lainnya di berbagai daerah di Indonesia.

Mutasi ini bisa disebut sebagai bedol desa alias pembongkaran total dan penempatan ulang para hakim. Perombakan ini diduga terkait penangkapan mantan Wakil Ketua PN Jakarta Pusat yang kini menjabat Ketua PN Jakarta Selatan, beserta tiga hakim lainnya dari PN Jakarta Selatan, serta Jakarta Pusat, dan sebelumnya hakim PN Surabaya.

Berdasarkan hasil rapat Tim Promosi dan Mutasi (TPM) yang diumumkan pada Selasa, 22 April 2025, tercatat sebanyak 199 hakim di mutasi ke berbagai daerah. Dari jumlah tersebut, wilayah Jakarta dan Surabaya menjadi fokus utama perombakan, dengan jumlah hakim yang keluar dan masuk hampir seimbang.

PN Jakarta Pusat mutasi 11 hakim ke berbagai daerah, mulai dari wilayah sekitar seperti Tangerang, Bekasi hingga ke luar pulau seperti Pengadilan Tinggi (PT) Sulawesi Tenggara. PN Jakarta Barat juga mengalami hal serupa dengan 11 hakim dimutasi ke daerah yang sama, termasuk Palembang.

PN Jakarta Selatan tercatat paling banyak mengalami mutasi, yakni 12 hakim. Mereka dipindahkan ke sejumlah PN seperti Jakarta Timur, Tangerang, dan Palembang. Salah satu hakim, Daniel Ronald, bahkan mendapat promosi menjadi Wakil Ketua PN Curup.

Sementara itu, PN Jakarta Timur mengalami mutasi 14 hakim, dan PN Jakarta Utara 12 hakim. PN Surabaya dan PN Depok juga turut terkena rotasi dengan masing-masing 10 dan 6 hakim.

Perubahan signifikan juga terjadi pada pucuk pimpinan pengadilan. Ketua PN Jakarta Pusat kini dijabat oleh Dr. Husnul Khotimah, SH, MH, menggantikan Hendri Tobing. Husnul sebelumnya menjabat sebagai Ketua PN Balikpapan.

Sementara posisi Wakil Ketua PN Jakarta Pusat kini diisi oleh Efendi, SH yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua PN Dumai, menggantikan Rosihan Juhriah Rangkuti yang dipindah menjadi hakim di PT Palembang.

Ketua PN Jakarta Selatan kini dijabat oleh Agus Akhyudi, menggantikan Muhammad Arif Nuryanta yang saat ini berstatus sebagai tersangka dan ditahan Kejaksaan Agung. Agus sebelumnya menjabat sebagai Ketua PN Banjarmasin. Posisi Wakil Ketua diisi oleh I Gusti Ayu Susilawati, menggantikan Mashuri Effendie yang dimutasi ke Makassar.

Sementara itu, Ketua PN Jakarta Utara, Dr. Ibrahim Palino, dipromosikan menjadi Hakim Tinggi di PT Makassar. Posisinya digantikan oleh Yanto Hamonangan Tampubolon yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua PN Serang.

Wakil Ketua PN Jakarta Utara, Thomas Taringan, dipromosikan menjadi Hakim Tinggi di Palembang. Ia digantikan oleh Dr. Salman Alfarasi yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua PN Tanjungkarang.

Perombakan besar-besaran ini menjadi sinyal kuat dari MA dalam menegakkan integritas dan memperbaiki sistem peradilan di tengah sorotan publik terhadap kasus-kasus yang melibatkan aparat pengadilan. (Ram)