SURABAYA – Benarkah, seorang pemuda berinisial FP (25) asal Benowo V pada Minggu (08/12/2024) kemarin, yang tewas di makam Raci Pakal Surabaya adalah pelaku pencurian?. Hal itu masih belum bisa dinyatakan bahwa korban FP adalah pelaku pencurian yang di massa warga hingga meninggal dunia.

Hal itu disampaikan oleh Kapolsek Pakal, Polrestabes Surabaya Kompol I Made Jati Negara SH melalui Kanit Reskrim Ipda Bambang Setiawan, bahwa pihaknya tidak bisa memastikan bahwa korban FP adalah pelaku pencurian. “Bukan di pastikan (korban Pelaku pencurian), kita hanya berdasarkan keterangan. Keterangan dari pelapor pemilik barang,” kata Bambang, pada Senin (20/1/2025) melalui selulernya.

Pihaknya juga menjelaskan bahwa di Polsek Pakal, ada 2 laporan. “Satunya laporan pencurian. Kita gak akan menolak laporan, selama ada laporan kita tanggapi. Dan satunya kita serahkan ke Polrestabes. Kalau keluarga korban awalnya laporan perencanaan pembunuhan,” jelasnya.

“Langsung kita limpahkan itu, kalau soal (perkembangan) itu saya gak tahu. Jadi apa perkembangannya, dan kayak apa. Polrestabes yang melakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Terpisah, Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya, Iptu Bobby Wirawan, berdasarkan NOMOR:TBL/8/01/1/2025/SPKT/POLSEK PAKAL/POLRESTABES/POLDA JAWA TIMUR, Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya, NOMOR:TBL/8/01/1/2025/SPKT/POLSEK PAKAL/POLRESTABES/POLDA JAWA TIMUR, saat dikonfirmasi terkait perkembangannya belum menjawab.

I Komang Aries Dharmawan selaku tim kuasa hukum korban FP mengatakan, bahwa berdasarkan informasi, korban sebelum meninggal diajak oleh 3 temannya, 1 diantaranya jemput di rumah korban dan 2 teman lain menunggu di depan gang. Entah diajak melakukan pencurian ataupun yang lainnya. “Korban itu pelaku curi besi, dan pelakunya ada empat orang, yang pukul hanya satu orang diduga oknum TNI. Saat itu teman korban datang ke rumah pakdenya korban. Bilang kalau korban mencuri ketemu dan ketangkap,” kata Komang, pada Sabtu (18/1/2025.

Korban ditemukan meninggal dunia di lokasi dengan tubuh di penuhi lumpur. Usai menunggu beberapa Minggu, hasil otopsi ditemukan beberapa luka memar di tubuh, keluarga korban pun melaporkan perencaan pembunuhan. “Jenazah di temukan warga lain, dan melakukan pengaduan ke Polsek Pakal. Setelah beberapa minggu menunggu keterangan otopsi, hasil otopsi terdapat luka. Dari sana keluarga korban laporan, awalnya laporan pembunuhan. Tapi Polsek beranggapan, bahwa itu tindak pidana penganiayaan berat,” terangnya.

Meski hasil otopsi ditemukan beberapa luka memar ditubuh, pihaknya juga belum bisa menyimpulkan bahwa adanya dugaan perencanaan pembunuhan terhadap korban. “Belum berani menyimpulkan karena saksi fakta belum ada,” katanya.

Sementara, Komang membenarkan bahwa sebelumnya korban meninggal dunia di makam Raci Pakal. Korban berpesta miras bersama 8 temannya. “Iya benar,” tegas Komang.

Terpisah, Bibi dan Paman korban FP sangat menyayangkan dengan adanya pemberitaan baru-baru ini yang memfitnah dan memojokan keponakannya, bahwa keponakannya melakukan pencurian. Ia juga mengatakan bahwa keponakannya tidak pernah terlibat kasus pencurian.

“Dia (FP) itu baik, gak pernah melakukan ini itu. Mala difitnah mencuri. Saya ikhlas, gusti Allah yang tahu. Dia waktu itu pulang bilang lapar mau makan tapi nasinya belum ada, terus dia bilang makan nanti saja. Terus dia disusul (AS) temennya, dia masuk kamar ambil uang mungkin. Terus pergi sama temannya,” ujar Pak kan yaitu paman (pakde) korban, saat di temui di kediamannya, pada Senin (20/1/2025).

“Habis magrib dikabari temannya (AS), katanya ke pegang di Raci. Itu temannya (AS) sampai sekarang menghilang gak tahu dimana. Padahal anak itu gak neko-neko, yang bandel itu (AS) temannya,” pungkasnya.

Terkait kejadian tersebut, Ketua RW 04 Raci Pakal, Yakup mengaku tidak tahu bahwa korban FP itu meninggal karena masalah pencurian atau tidak. “Saya gak tahu itu masalah pencurian atau tidak, sebelum saya di TKP itu sudah ada (RJ) sama temannya. Dia (RJ) mengatakan, katanya anak ini maling, bilangnya sudah laporkan saja pokoknya ini Maling. Sementara dari warga sekitar tidak ada yang tahu. Itu terjadi pada minggu malam senin pas magrib, waktu itu saya mau yasinan gak jadi dan saya ke lokasi. Saya tahu hanya berdasarkan laporan dari RJ, dan saat kesana di jembatan itu sudah ada seorang anggota (TNI) sama rekannya dua. Saat mau Isyak saya pulang ganti sarung, saya di bel (telpon) pak Poh warga Benowo, saya di suruh datang ke RSI,” ujar Yakup, saat di temui tim Marmoyo Community, minggu lalu.

Sementara, atas kejadian tersebut korban FP di massa warga dituding pelaku pencurian, pihaknya tidak mengetahuinya. “Kalau untuk warga saya sendiri gak tahu dan gak ada yang keluar sama sekali,” pungkas Bambang.

Untuk diketahui, berdasarkan sumber BNN.com, pada Minggu (8/12/2024) sebelumnya korban FP berpesta miras bersama 8 orang temannya di Gang Benowo 5, tidak lama kemudian Farid berpamit pulang, pada Pukul 17.30 Wib untuk makan di rumah. Selang beberapa menit salah satu temannya yang berinisial AS mengendarai motor datang menyusul dirumah korban dan mengajak korban. AS Tidak sendiri, tapi mengajak 2 temannya berinisial AP dan ST yang saat itu menunggu di depan kampung korban. Pada pukul 18.30 Wib malam, AS datang kerumah korban untuk memberikan kabar kepada keluarga korban, bahwa korban tertangkap. Setelah memberikan kabar AS, AP dan ST menghilang hingga saat ini.

Terpisah, seorang perempuan paruh baya yang mengaku melihat langsung Kejadian tersebut, mengatakan bahwa korban FP dipukuli oleh beberapa orang di makam Raci, tapi ia tidak mengetahui permasalahannya apa. “Dipukuli sama beberapa orang dan dibenturkan tanah, saat itu kondisinya hujan gerimis. Saya gak berani misah, saya juga takut dan sembunyi di semak-semak,” kata seorang perempuan paruh baya, yang enggan namanya disebutkan, pada beberapa Minggu lalu.(Am)