DEPOK – Brimob harus menguasai permasalahan politik, ekonomi, sosial, dan budaya (poleksosbud), karena Brimob adalah polisi.

“Brimob itu polisi, bagian dari Polri. Jadi, harus menguasai permasalahan poleksosbud,” ujar Komandan Korps (Dankor) Brimob Polri, Komjen Pol. Drs, Imam Widodo, M.Han dalam pisah sambut Komandan Pasukan (Danpas) Brimob III di Gedung Gineung Pratidina, Mako Brimob Kelapadua, Depok, Sabtu (23/11/2024) malam.

Sebelumnya, di Lapangan Upacara Korps Brimob Polri, Kelapadua, Dankor melantik Brigjen Pol. Almas Widodo Kolopaking, S.E. (Akpol 1992) menjadi Komandan Pasukan (Danpas) Brimob III.

Almas sebelumnya menjadi dosen Akpol di Semarang kembali ke Brimob menggantikan Brigjen Pol. Gatot Haribowo, S.I.K., M.A.P. (Akpol 1991). Gatot dipromosikan menjadi Kapolda di daerah baru otonomi (DOB), Papua Barat Daya.

Acara pelantikan ditandai oleh penerimaan Pataka Pasukan Brimob III “Joranarutu Maruwan Mambiri (Setia – Pelindung – Pemberani)” dari Danpas Brimob III yang lama, kemudian Dankor Brimob menyerahkannya kepada Pasukan Pataka. Juga, penyematan tanda komandan kepada Danpas Brimob III yang baru.

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), sebagaimana UU No.2/ 2002, tepatnya Bab III tentang Tugas dan Wewenang pasal 13, disebutkan Tugas Pokok Polri adalah: a) memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; b) menegakkan hukum; c) memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Brimob merupakan pelaksana utama Polri sebagai pasukan penindak gangguan keamanan dalam negeri (kamdagri) berintensitas tinggi. Brimob yang berawal dari Polisi Istimewa (PI) di zaman pra dan kemerdekaan RI, kini memiliki 50.000 lebih personel. Jumlah ini sekitar 10 persen dari seluruh personel Polri.

Maret 2022 Polri merealisasikan rencana lama pembentukan Pasbrimob I yang membawahkan Satbrimobda se-Sumatera; Pasbrimob II membawahkan Satbrimobda di wilayah Indonesia tengah (WIT); dan Pasbrimob III yang membawahkan Satbrimobda di Papua, Maluku, dan Maluku Utara.

Pas Brimob langsung berada di bawah Korps Brimob Polri dalam pembinaan dan pengerahan pasukan untuk gangguan kamdagri berintensitas tinggi.

Imam mengingatkan, sebagai pasukan penindak Polri, Brimob agar selalu siap mengemban tugas-tugasnya dengan secara dini menguasai persoalan poleksosbud.

“Tugas-tugas Brimob itu tidak terlepas dari fungsi Polri memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,” tegas perwira tinggi Bintang tiga yang dikenal dekat dengan kehidupan pasukan ini.

Kepada seluruh perwira Brimob, khususnya para komisaris besar (Kombes) ke atas, kata Imam hendaklah juga berpikir dan bertindak strategis. Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil dalam penataan staffing tidak hanya berputar-putar dalam kerangka taktis pengerahan pasukan.

Terkait dengan langkah-langkah strategis itu, ia juga memandang penting diingat, bahwa hukum alam pasti terjadi, yakni berlangsungnya alih generasi di lingkup Brimob.

Peringatan orang pertama Brimob Polri itu disampaikan di hadapan Wadankor Brimob, Irjen Pol. Ramdani Hidayat, S.H. (Akpol 1990), Karorenminops Kor Brimob, Brigjen Drs, Rudy Harianto (1990), M.Si, Danpas Pelopor Brigjen Pol Waris Agono, Danpas Gegana, Brigjen Pol Reza Arif Dewanto (Akpol 1995), dan Danpas Brimob II, Brigjen Pol Arif Budiman, S.I.K., M.H. (Akprol 1994).

Selain itu, juga hadir para personel Korbrimob Polri, mulai dari perwira menengah (Pamen), perwira pertama (pama), bintara sampai ke tamtama. (Ram)