SURAKARTA – Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta kembali menggelar acara pemberian gelar kehormatan atau Kekancingan, bertempat di Sentono Bangsal Sindikoro dan Bangsal Sumorokoto. Acara ini diikuti oleh 22 orang penerima penghargaan khusus dan 102 penerima gelar kekancingan dari masyarakat umum. Sabtu (14/12/2024).

Meskipun kota Surakarta diguyur hujan lebat sejak pagi, semangat para peserta tak surut. Mereka dengan antusias mengikuti prosesi acara yang berlangsung dengan penuh khidmat.

Upacara tersebut dipimpin langsung oleh K.G.P.H. Hangabehi, yang memberikan wejangan dan menyerahkan gelar penghargaan kepada para penerima.

Menurut Gusti Kanjeng Ratu Wandansari, atau yang akrab disapa Gusti Moeng, dari Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta, acara Kekancingan ini merupakan bentuk penghargaan kepada individu yang dianggap berkontribusi dalam melestarikan kebudayaan Jawa yang berasal dari Keraton Surakarta.

“Para penerima gelar ini menjadi bagian dari keluarga besar Keraton Surakarta dan diharapkan dapat terus menjaga kelestarian budaya kami,” ujar Gusti Moeng.

Di antara penerima gelar, ada dua tokoh penting dari dunia hukum yang mendapatkan kehormatan tersebut. Prof. H. Yanto, SH, MH, yang merupakan Juru Bicara Mahkamah Agung Republik Indonesia (Jubir MA RI), menerima gelar Kanjeng Pangeran Prof. H. Yanto, SH, MH.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Yanto mengungkapkan kebahagiaannya, mengingat sejak kecil ia sering mengunjungi Keraton Surakarta. “Ini adalah sebuah kehormatan bagi saya. Saya berjanji untuk terus melestarikan budaya bangsa, khususnya yang berkaitan dengan Keraton Surakarta,” ujarnya.

Sementara itu, Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Dr. H. Djuyamto, SH, MH, juga mendapatkan gelar kehormatan dengan nama Kanjeng Raden Ario Dr. H. Djuyamto Rekso Adiningrat, SH, MH.

Dalam sambutannya, Dr. Djuyamto mengungkapkan rasa syukur dan tanggung jawab atas amanah yang diberikan. “Gelar ini bukan hanya sebuah kehormatan, tetapi juga sebuah tanggung jawab untuk terus mengabdi dan menjaga adat serta budaya Keraton Surakarta,” katanya.

Tak hanya itu, Kepala Rutan Bangil, Bhanad Shofa Kurniawan, juga menerima gelar Kanjeng Raden Arya Tumenggung Bhanad Shofa Kurniawan Rekso Adiningrat. Ia mengungkapkan rasa syukur dan berkomitmen untuk menjalankan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya, menjaga dan melestarikan budaya Keraton Surakarta.

“Saya merasa sangat bersyukur bisa mendapatkan gelar ini, dan akan berusaha menjalankan tugas ini dengan penuh tanggung jawab,” ujar Bhanad.

Acara pemberian gelar ini menunjukkan komitmen para penerima untuk terus melestarikan dan memajukan budaya Keraton Surakarta, serta mempererat hubungan dengan lembaga adat tersebut.

Sebagai bagian dari keluarga besar Keraton Surakarta, mereka diharapkan dapat terus mengabdi dalam menjaga kelestarian kebudayaan Jawa yang sudah turun-temurun diwariskan oleh Keraton Surakarta. (Ram)