SURABAYA – Aksi Demonstran mengakibatkan sebanyak 83 Polisi yang terluka. Jumlah tersebut berdasarkan data Biddokes Polda Jatim, bahwa beberapa petugas kepolisian yang melakukan pengamanan mengalami terluka.

Dari 83 personil tersebut, tercatat sebanyak 65 personel menjalani rawat jalan dan 18 personel harus dirawat inap akibat luka yang cukup serius. Untuk personil yang luka serius, 15 orang mengalami luka robek, patah tulang hingga cidera otak ringan. 15 personil tersebut dirawat di RS Bhayangkara Surabaya.

Sementara itu 1 personel dirawat di RSSA Malang Kota akibat patah tulang selangka. Sementara 1 personel dirawat di RS Mitra Keluarga karena luka robek di kepala dan 1 Polwan dirawat di RS Bhayangkara Kediri dengan luka robek di bagian depan kepala.

Kapolda Jatim Irjen pol Nanang Avianto, melalui Kabidhumas Kombespol Jules Abraham Abast menyampaikan apresiasi atas dedikasi para personel yang tetap profesional di tengah resiko besar dalam pengamanan aksi unjuk rasa itu.

“Personel kami jadi garda terdepan dalam menjaga ketertiban. Mereka menghadapi risiko serius, mulai lemparan benda keras, serangan fisik, hingga upaya pembakaran fasilitas kepolisian,” kata Jules Selasa (2/9/2025).

Selain jatuhnya korban dari kepolisian, aksi anarkis itu juga menimbulkan trauma sosial. Puluhan Pos Polisi rusak, kantor pemerintahan mengalami kerusakan, hingga jalan protokol sempat lumpuh akibat blokade massa.

Situasi itu menimbulkan kekhawatiran warga. Terutama di pusat kota Surabaya, Malang, dan Kediri. Pihaknya menegaskan komitmen untuk terus menjaga stabilitas keamanan bersama elemen masyarakat.

Polisi juga mengimbau masyarakat agar tak mudah terprovokasi pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan. “Kami mengapresiasi tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya secara swakarsa dengan gerakan serentak warga jaga warga,” kata Jules.

Jules menyebut, gerakan warga jaga warga ini bukan hanya terlihat di Surabaya, tetapi juga di berbagai kota dan kabupaten lain di Jawa Timur. “Kesadaran kolektif ini yang menjadi kunci untuk Jogo Jatim agar Jawa Timur ini aman dan kondusif,” pungkasnya.(Am)