SURABAYA – Diduga wilayah area Tambak Wedi, Kenjeran menjadi sarang peredaran minuman keras (miras) jenis arak atau cukrik. Bukan rahasia umum lagi, banyaknya pemuda berpesta miras di Suramadu, ternyata penjualannya tidak jauh dari lokasi jembatan Suramadu, yaitu di area belakang Balai RW dan Belakang kantor kelurahan Tambak Wedi, Kenjeran Surabaya.

Banyaknya pemuda pesta miras ditemukan oleh Petugas Satpol PP Kota Surabaya, yang baru-baru ini melakukan razia yustisi di area jembatan Suramadu.

“Sekitar ada 25 orang yang terjaring mas, itu semua kita bawa dari area di Suramadu dan ditemukan beberapa pemuda yang berpesta miras. Ada mirasnya juga,” kata Sapto, saat ditemui di kantor Satpol PP kota Surabaya, pada Minggu (12/1/2025) pukul 03.30 Wib.

Sapto juga mengatakan 25 orang itu akan dilakukan pendataan, dan juga akan di tes urine. “Didata mas, biasanya juga di lakukan tes urine, soalnya ditemukan barang bukti miras jenis arak,” terangnya.

Terpisah, salah satu pemuda mengatakan bahwa miras jenis arak atau cukrik dibelinya tidak jauh dari lokasi Suramadu yaitu di area Tambak Wedi. “Beli di tambak Wedi mas, banyak disana yang jualan. Ada di gang merak pintu ijo (belakang pagar portal), di belakang balai RW juga ada, belakang kantor kelurahan juga ada yang jual. Sudah lama itu yang jualan, malah yang penjual besar ada di belakang kantor kelurahan Tambak Wedi,” ungkap pemuda yang enggan namanya di online kan.

Pada sebelumnya, Lurah Tambak Wedi, Kenjeran Surabaya, Mat Lilla berjanji akan merazianya. “Ya nnti kita yustisi gabungan,” ujarnya, saat di temui di ruang kerjanya, Kamis (9/1/2025). Namun, hingga saat ini, pihaknya belum menindaklanjuti dugaan peredaran miras di wilayahnya.

Mengingat, pada tahun 2018, sempat heboh, adanya banyak Korban miras jenis arak atau cukrik oplosan. Ada tiga warga Pacar Keling IV, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya, yang tewas setelah diduga meminum minuman keras berjenis arak atau cukrik, pada Sabtu (21/4/2018) tahun lalu.(Am)