Rotasi dan Mutasi Pejabat Pemkot Surabaya Masih Menunggu
SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kabarkan Rotasi dan Mutasi Pejabat Pemkot Surabaya masih menunggu. Hal itu disampaikan langsung di Gelanggang Olahraga (GOR) Pancasila Surabaya pada Senin (28/4/2025) Pagi .
Eri Cahyadi mengatakan bahwa prosesi penyerahan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), sebuah kabar penting. Namun saat ini masih berada dalam fase menunggu. Bukan tanpa alasan. Surat rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjadi kunci yang saat ini dinanti.
“Kita sudah mengusulkan ke Kemendagri, tinggal menunggu rekomendasi dari Mendagri. Kalau sudah keluar, pelantikan akan segera dilakukan,” ujar Eri, di hadapan awak media.
Bagi Eri Cahyadi, proses ini bukan sekadar formalitas administratif. Ia menyadari sepenuhnya, dalam dunia birokrasi, kehati-hatian adalah prinsip utama. Meskipun ada surat edaran yang membolehkan pelantikan tanpa rekomendasi, ia tetap berpegang teguh pada aturan. “Peraturan Pemerintah masih mengharuskan rekomendasi. Karena itu, saya tetap mengajukan izin ke Mendagri dan juga ke BKN,” jelasnya, memastikan semua prosedur berjalan sesuai regulasi.
Sebagai Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Eri memahami betul bahwa pengisian jabatan bukan sekadar soal siapa menduduki kursi apa. Ini tentang memastikan roda pemerintahan terus bergerak efektif, diisi oleh orang-orang yang tepat di posisi yang tepat.
“Jika rekomendasi Mendagri keluar besok, pelantikan bisa langsung kita lakukan,” katanya, optimistis. Ia pun menambahkan, apabila setelah rotasi dan mutasi masih ada posisi yang kosong, Pemkot Surabaya siap menggelar proses lelang jabatan lagi.
Wajahnya menyiratkan harap besar. Ia menargetkan, semua proses rotasi pejabat ini bisa rampung sebelum April berakhir. “Harapan saya, secepatnya. Akhir April atau paling lambat minggu depan sudah selesai,” pungkasnya.
Dalam waktu dekat, Surabaya tampaknya akan menyaksikan wajah-wajah baru di lingkungan birokrasi. Semua menunggu satu hal: restu dari pusat, sebelum babak baru dalam perjalanan panjang kota ini kembali dimulai.(Ani)