SURABAYA – Tiga Pilar Simokerto mendatangi lokasi bantaran rell kereta api, di Kapasari, Simokerto Surabaya. Kedatangan para petugas gabungan Simokerto tidak lain melakukan sidak, atas laporan masyarakat yang diduga adanya permainan judi merpati, pada Selasa (7/10/2025) sore.

Dugaan perjudian merpati yang dinilai sangat terkoordinir tersebut ditanggapi serius oleh pihak jajaran setempat khususnya Tiga Pilar Simokerto, masih wilayah hukum Polrestabes Surabaya.

Berlangsung di lokasi terlihat para penjudi merpati masing-masing membubarkan kan diri dengan adanya kedatangan para petugas gabungan tiga pilar Simokerto Surabaya.

Kapolsek Simokerto, Kompol Didik Triwahyudi memimpin langsung kegiatan sidak tersebut dan menyusuri bantaran rell di kapasari. “Kami menindaklanjuti setiap laporan warga. Jika benar ada perjudian, kami tidak akan segan-segan menindak tegas dan menertibkan lokasi agar tidak menimbulkan keresahan,” tegas Kompol Didik, di kawal oleh petugas gabungan.

Dalam sidak tersebut, tidak luput para pemilik pagupon merpati di berikan himbauan oleh Kapolsek Simokerto. Selain itu juga di mintai klarifikasi atas aktifitas di lokasi.

Didik juga meminta agar para pemilik pagupon menandatangani surat pernyataan bahwa tidak ada lagi segala bentuk kegiatan apapun di lokasi.

Berdasarkan laporan masyarakat, Kompol Didik yang mempunyai wilayah hukum di Simokerto berjanji akan terus memantau dan melakukan patroli rutin untuk memastikan kawasan bantaran rel tersebut tetap kondusif dan bebas dari perjudian apapun.

Ditempat yang sama, salah seorang pemilik pagupon merpati, Herwanto mengatakan bahwa kegiatan perjudian memang sempat terjadi beberapa waktu lalu dan terkadang di manfaatkan berjudi oleh orang-orang luar bukan warga sekitar.

Menurut Herwanto, saat ini lokasi tersebut telah difokuskan untuk kegiatan latihan balap merpati. “Sekarang sudah tidak ada lagi perjudian, Pak. Kami hanya fokus pada jual beli merpati balap dan melatih merpati. Kami juga sudah pasang imbauan agar tidak ada yang berjudi,” jelas Herwanto.

Herwanto juga mengatakan bahwa adanya balap merpati tersebut, aktivitas perdagangan berdampak positif terhadap perekonomian warga sekitar, terutama pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berjualan di area tersebut.

“Dengan adanya aktivitas ini, banyak UMKM di sekitar sini yang terbantu. Tapi kami sepakat untuk menjaga ketertiban dan kebersihan kawasan milik PT KAI ini,” dalihnya.(Am)