Apes! Niat Ambil Barang, Truk Milik Yusuf Mala Disita Oknum Pemuda Candi Sidoarjo
SURABAYA – Penipuan online segitiga semakin merajalela, Yusuf sopir truk asal Kediri dan keneknya apes jadi korban penipuan di Candi Sidoarjo, pada Kamis (6/11/2025). Keduanya berniat cari angkutan, namun berujung truknya bernopol AG-8356-VI disita oleh seorang pemuda berinisial SP (29) asal desa Kalikecabean Candi Sidoarjo.
Korban Yusuf mengaku tidak tahu asal muasalnya truknya berujung disita paksa oleh SP yang juga mengaku korban penipu online dengan modus penjual gula.
“Saya tahunya diarahkan oleh seseorang melalui telepon seluler yang mengaku Handoko untuk mengangkut barang di desa Kalikecabean Candi. Setelah sampai di sana, truk saya disita disuruh ninggal dan beberapa dokumen penting seperti STNK truk, SIM dan KTP saya juga di sita,” ujar Yusuf, pada Jumat (7/11/2025).
Yusuf menerangkan di tujuan salah satu rumah di desa Kalikecabean Candi, arahannya untuk mengambil muatan. “Saya sudah menjelaskan kalau truk saya gak ada muatan, dan saya di arahkan untuk mengambil muatan. Tapi setelah itu truk saya mala disita. Surat-surat juga disita, saya disuruh pulang,” terangnya.
Atas kejadian itu, Ia juga sempat ke Polsek Candi, tapi gak ada tindakan. “Saya sempat ke Polsek setempat, tapi SP tetap ngotot menyita truk saya. Karena itu saya pulang naik angkutan umum mengambil BPKB truk, kalau itu benar-benar truk saya,” tambahnya.
“SP mengaku tertipu uang Rp 31 juta untuk pembelian gula. Tapi kan saya gak tahu, karena tahu saya, saya di sana hanya diarahkan mengambil muatan. Saya gak tahu kalau soal itu,” jelas Yusuf.
Yusuf menegaskan apabila truknya masih ngotot disita dan tidak kembalikan, maka pihaknya akan memilih jalur hukum. “Ya saya akan buat laporan resmi mas,” pungkasnya.
Terpisah, terkait hal tersebut Kanit Reskrim Polsek Candi, Polresta Sidoarjo, Iptu Imam Tarmudji terkesan menyalahkan korban Yusuf. “Kanapa kok dikasihkan sama kunci-kuncinya,” singkatnya, pada Jumat (7/11/2025) malam.
Atas kejadian ini, pihak Polsek Candi yang dipimpin oleh Iptu Imam Tarmudji berusaha untuk mempertemukan kedua pihak. Karena menurutnya keduanya sama-sama korban dugaan penipu online segitiga.(Am)

