DKI Jakarta Dorong Penanganan Stunting Lewat Pos Gizi di Tamansari
JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memperkuat upaya pencegahan dan penanganan stunting di wilayah ibu kota. Salah satunya dilakukan di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, melalui pembentukan Pos Gizi Tamansari Peduli yang dipusatkan di Kelurahan Krukut, pada Senin (11/8/2025).
Kegiatan ini merupakan proyek percontohan bagi kelurahan lain, khususnya dalam penanganan bayi stunting dan bayi bawah garis merah (BGM). Pos Gizi ini menjadi kolaborasi lintas sektor yang melibatkan RSUD Tamansari, Puskesmas Kecamatan, UPPPD, jajaran kelurahan, kader PKK, serta Posyandu setempat.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Tamansari tumbuh dengan sehat dan terpenuhi kebutuhan gizinya,” kata Camat Tamansari, Tumpal Hasiholan A., dalam keterangannya.
Berdasarkan data terkini, terdapat 4 bayi stunting dan 6 bayi BGM di Kelurahan Krukut. Kondisi ini, menurut Tumpal, menjadi indikator bahwa masih ada tantangan dalam pola pengasuhan dan pemenuhan gizi anak, yang turut dipengaruhi oleh faktor sosial dan ekonomi masyarakat.
Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB ini meliputi penimbangan dan pengukuran balita, demo masak menu 4 sehat 5 sempurna, pembagian sembako, pemberian bubur bergizi, hingga edukasi untuk para orang tua. Selain itu, dilakukan pula pemantauan selama 14 hari guna melihat pola asuh dan asupan gizi anak secara berkelanjutan.
“Target kami adalah agar orang tua bisa lebih siap dalam memberikan pola asuh yang tepat, sekaligus memiliki kemampuan ekonomi yang cukup untuk membeli makanan sehat bagi keluarga,” ujar Tumpal.
Ia menambahkan, upaya ini selaras dengan amanat konstitusi negara dalam menyejahterakan masyarakat, khususnya dalam mengatasi kelaparan dan penyakit yang masih menjadi tantangan di berbagai wilayah.
Pemerintah berharap, melalui langkah ini, tercipta generasi yang sehat, produktif, dan berkualitas, sebagai bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045. (Ram)