Selain Esek-esek, Kamar Kos Gang Dolly Diduga Jadi Ajang Pesta Sabu
SURABAYA – Selain adanya dugaan praktik prostitusi di rumah kos kawasan eks Lokalisasi Dolly alias Gang Dolly. Ternyata beredar kabar bahwa tidak sedikit yang sewa kamar kos di kawasan Eks lokalisasi bukan hanya untuk esek-esek (kumpul kebo), melainkan diduga jadi ajang pesta sabu-sabu.
Salah seorang warga di kawasan gang Dolly yang enggan namanya di sebutkan di media online, mengatakan bahwa praktik tersebut sudah lama berjalan. Bahkan bukan hanya praktik prostitusi, namun usai pesta minuman keras (Miras), sewa kamar kos diduga di pakai untuk pesta sabu.
Sewa kamar di Eks lokalisasi Dolly dengan harga tarif bervariasi dari mulai Rp50 – 100 ribu. “Tergantung kamarnya paling murah Rp 50 ribu mas, kalau untuk per mainnya sama wanitanya Rp200 ribu,” ungkapnya, pada Minggu (16/11/2025) sore.
Pria tua berambut cepak menambahkan bahwa tidak sedikit orang menyewa kamar kos juga buat pakai narkoba. “Tidak buat esek-esek saja, tapi ada beberapa orang kadang sewa buat pakai sabu,” pungkasnya.
Pada sebelumnya, Sat Samapta Polrestabes Surabaya gerebek tempat yang diduga menjadi praktik prostitusi terselubung di kawasan Putat Jaya Timur III B, wilayah yang dikenal sebagai eks Lokalisasi Dolly alias Gang Dolly.
Tindakan yang dilakukan itu bentuk langkah tegas dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, pada Sabtu (15/11/2025) pukul 01.00 Wib (dini hari).
Patroli gabungan tersebut dipimpin langsung oleh Kasat Samapta Polrestabes Surabaya, AKBP Erika Purwana bahwa pihaknya tidak akan memberi ruang bagi segala bentuk pelanggaran Peraturan Daerah di Surabaya.
Dalam kegiatan berlangsung dilakukan pemeriksaan di salah satu kamar, petugas mendapati dua orang yang diduga terlibat praktik prostitusi.
Dari hasil penggerebekan di Eks Dolly, petugas mengamankan dua perempuan diantaranya Leni Andela, berprofesi sebagai wanita tuna susila dan Devita Fin Angga berprofesi sebagai wanita tuna susila.
Selain itu, dua laki-laki bernama Harsono, berperan sebagai mucikari dan Daud diduga berperan sebagai mucikari.
Keempat orang yang ditemukan di lokasi digelandang ke Mako Polrestabes Surabaya untuk dimintai keterangan lebih mendalam guna proses hukum lanjutan.
Tidak hanya kali ini, Polrestabes Surabaya akan tetap berupaya berkelanjutan dalam menghapus praktik prostitusi di kawasan yang telah dinyatakan bebas lokalisasi.(Am)

