JAKARTA – Berkat keberhasilannya menjadi Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jambi, Mohammad Noor Ingratubun, SH, MH yang biasa disapa Noey ini mendapatkan promosi jabatan menjadi Kepala Subdirektorat III.D pada Direktorat III pada Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung.

Mutasi tersebut berdasarkan Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia, Nomor 353 tahun 2025, tanggal 4 Juli 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan dari dalam jabatan struktural Pegawai Negeri Sipil Kejaksaan Republik Indonesia.

Wajar saja Noey ini mendapatkan promosi jabatan tersebut, karena pada saat menjadi orang nomor satu di Kejari Jambi, dia telah berhasil mengungkap beberapa kasus dugaan korupsi seperti JCC Simpang Kawat, BUMD Siginjai Sakti dan Retribusi Parkir Pasa Angso Duo. Salain itu ia juga telah menuntaskan penyalahgunaan kewenangan, dan skandal pengelolaan keuangan daerah.

Baca Juga:
Potensi Devisa Rp1,4 Triliun, Pemerintah Resmikan Pemanfaatan Stockpile Bauksit di Bintan
Kejari Jakarta Barat Siap Dukung Pemkot Tuntaskan Penyerahan Fasos-Fasum
Mantan Ketua PN Surabaya Rudi Suparmono Dituntut 7 Tahun Penjara Terkiat Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur

Noey bukan tipe jaksa yang senang dipublish media. Tapi publik tahu, bahwa Noey adalah pemimpin yang tidak menyukai jalan pintas, ia memilih bekerja dalam diam, namun hasilnya luar biasa.

Selama dua tahun setengah menjadi Kajari Jambi, Noey telah membuat berbagai gebrakan, seperti membuat institusi Kejaksaan lebih terkenal, lebih dipercaya, dan lebih dekat dengan masyarakat. Selain itu dia juga menginisiasikan rehab pembangunan gedung kantor Kejaksaan Negeri Jambi, menjadi lebih bagus lagi. Karena bangunan kantor sebelumnya, dibangun pada tahun 1976 silam.

Selain sebagai jaksa penuntut yang disegani masyarakat, Noey dapat merubah citra tersebut menjadi lebih humanis dengan melakukan penyuluhan hukum. Ia menyambangi sekolah-sekolah, komunitas atau Ormas pemuda, hingga forum warga untuk menjelaskan apa itu hukum dan hukuman. Karena hukum menurutnya bukan hanya urusan meja hijau, tapi urusan kesadaran kolektif.

Baca Juga:
Dari IKN, Kajati Sulbar Lantik Faisal Arifuddin Menjadi Aspidum
Kajati Riau Lantik “Kim Jong Un” jadi Koordinator
Diduga Korupsi Dana Deposito Nasabah Rp17,2 Miliar, Jaksa Tuntut Manager BRI Tanah Abang 10 Tahun 6 Bulan Penjara

“Jaksa itu bukan cuma menuntut. Tapi juga mendidik. Kalau bisa dicegah sejak awal, kenapa harus masuk penjara,” ujar Noey dalam sebuah diskusi yang pernah dihadiri puluhan mahasiswa hukum kala itu.

Sebelum menjabat Kajari Jambi, Noey telah dua kali menjadi Kajari ditempat berbeda, misalnya menjadi Kajari Maros dan Kajari Cimahi. Selain itu dia juga pernah menjabat sebagai Asintel Kejaksaan Tinggi Bali di Denpasar.

Biodata Noey

Nama : Muhammad Noor Ingratubun SH MH

Tempat/Tgl Lahir : Makassar 28 Pebruari 1977

Riwayat Pendidikan
S1 : Universitas Hasanuddin 1999
S2 : Universitas Hasanuddin 2003

Riwayat Pekerjaan:
CPNS Kejari Pangkep 2002, Kasubsi Ekmon Kejari Pangkep, JF Cabjari Wahai di Masohi, JF KN Liwa-Lampung Barat 2004, Kasubsi Pratut Kn Kotabumi-Lampung Utara 2005. Kacabjari Talang Padang-Kn Kota Agung 2006-2011, Kasi Pidum Kn Cibadak-Sukabumi 2011-2012.

Kasubagbin Jakarta Utara 2012-2013, Kasi Kamnegtibum Kejati DKI Jakarta 2013-2017, Koordinator KT Lampung 2017-2018, Kajari Maros 2018-2020, Kajari Cimahi 2020-2021, Asintel Kejati Bali 2021- 2023, Kajari Jambi 2023-2025 dan saat ini Noey dipercaya pimpinan menjadi Kepala Subdirektorat III.D pada Direktorat III Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung. (Amri)